Tips Mudah Persiapan Dana Kesehatan Selama Pandemi Covid-19
Pandemi covid-19 sangat memberikan dampak di bidang kesehatan. Banyaknya kasus selain ada pasein corona yang pulih, ada juga yang meninggal. Sedangkan lockdown dimana ada masyarakat yang sakit ditambah mata pencaharian semakin susah. Inilah pentingnya memiliki dana anggaran kesehatan yang bisa digunakan kapan saja untuk pengobatan maupun pemulihan.
Virus corona tidak pandang bulu maka baik anak-anak ataupun orang tua bisa dijangkiti. Tidak peduli miskin atau kaya, semua bisa terinfeksi. Bayangkan saja jika terinfeksi dan dana kesehatan sedikit pun tidak dimiliki, pasti rasanya susah sekali. Bahkan bukan hanya saat pandemi covid-19 saja, anggaran kesehatan selalu penting disiapkan sebab tidak ada yang tahu kapan sakit itu terjadi pada diri. Agar lebih mudah berikut ada tips mempersiapkan anggaran kesehatan selama covid-19.
Persiapan Awal
Anggaran kesehatan yang harus dimiliki dapat berupa asuransi kesehatan dan dana simpanan. Dana simpanan diperoleh dari dana darurat tetapi hanya digunakan untuk kondisi mendesak, salah satunya untuk penanganan kesehatan. Bagi yang sudah mempunyai asuransi kesehatan tetap saja masih perlu dana simpanan. Sebab tidak semua biaya pengobatan ditanggung oleh asuransi.
Meskipun begitu, yang pertama harus dilakukan adalah melihat bagaimana kondisi keuangan. Terutama untuk masyarakat yang belum mempunyai asuransi kesehatan penting sekali menyiapkan dana darurat yang cukup, rasio utang ideal hingga arus kas berjalan lancar.
Besaran Anggaran Kesehatan
Dana darurat yang disiapkan untuk kesehatan sebaiknya bisa sampai tiga hingga enam bulan pengeluaran. Selain untuk biaya kesehatan, dana darurat pun bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak lainnya seperti saat hilangnya pekerjaan akibat pandemi. Tetapi jika dana yang disiapkan sebanyak tiga hingga 12 bulan tentu lebih baik. Cara penyimpannya harus dipisah antara tabungan untuk masa depan, asuransi kesehatan serta untuk investasi.
Memisahkan tabungan dengan dana darurat seperti itu lebih baik agar tidak tercampur baur. Besar dana yang sudah disiapkan dapat diketahui dengan jelas. Berkaitan dengan hal ini tentu diperlukan alokasi anggaran agar selalu konsisten menyisihkan penghasilan. Nah, untuk kesehatan minimalnya disisihkan 10 persen dari penghasilan. Meskipun begitu, jika pendapat lebih besar akan lebih baik lagi menyisihkan lebih banyak untuk dana darurat. Jadi, porsi alokasi disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.
Memilih Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan bagusnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mengetahui kebutuhan bisa dilakukan dengan mencari informasi biaya rawat inap di fasilitas rumah sakit terdekat. Mengapa harus dekat rumah dan kantor? Sebenarnya ini tergantung frekuensi waktu yang digunakan sehari-harinya. Jika lebih banyak di kantor boleh memilih lokasi rumah sakit yang dekat dengan kantor. Tetapi jika lebih sering berada di rumah maka tak masalah memilih yang dekat dengan rumah.
Selain itu, juga disesuaikan dengan keinginan misalnya ingin rumah sakit terbaik. Maka meskipun lokasinya lumayan jauh tetap bisa diambil asalkan sanggup menyiapkan dana. Kelas mana yang ingin didatangi, bentuknya hingga harga pun perlu disesuaikan dengan nilai asuransi.
Memilih perusahaan asuransi tidak boleh sembarangan, ada pertimbangan yang perlu dilakukan. Salah satunya memperhatikan layanan asuransi tersebut. Sedangkan untuk aspek keuangannya, dapat dilihat dari angka RBC atau risk based capital perusahaan asuransi yang bersangkutan. Sebab angka ini menggambarkan bagaimana kondisi keuangan pihak asuransi. Angka ini membantu meyakinkan diri dalam pengambilan keputusan untuk jadi atau tidak memiliki asuransi kesehatan di perusahaan tersebut.
Pelayanan asuransi bagus atau tidaknya dapat diketahui dengan melihat banyak nasabah yang bergabung di perusahaan tersebut, apakah nasabah memiliki banyak keluhan atau tidak, bagaimana pelayanan kepada pasien di rumah sakit.
Boleh saja mencari informasi di Google tetapi harus pastikan dari sumber terpercaya misalnya laman resmi perusahaan. Boleh juga dari lembaga edukasi ataupun asosiasi tertentu. Pokoknya, lakukan riset dari sumber yang memang dapat dipercaya jangan asal memilih sumber.
Plafon Asuransi Kesehatan
BPJS kesehatan pun salah satu asuransi kesehatan ataupun jaminan sosial dari pemerintah yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Tetapi, jika memang mampu dari segi finansial lebih bagus lagi memiliki asuransi kesehatan dari swasta yang bida dipercaya. Meskipun begitu, semua ini tetap saja tergantung keputusan dan kebutuhan masing-masing individu.
Jika memang merasa jaminan hidup BPJS kesehatan sudah memadai maka tak perlu lagi mengambil asuransi swasta. Tetapi jika dirasa masih belum cukup, bagsunya menambahkan asuransi swasta. Biasanya karyawan yang bekerja di kantor atau perusahaan tertentu juga diberikan asuransi kesehatan.
Nah, selain asuransi ini langkah lain yang bisa dilakukan adalah plafon manfaat asuransi dinaikkan jika dibutuhkan. Apalagi pandemi covid-19 yang saat ini meningkatkan risiko kesehatan maka penting sekali plafon asuransi itu ditingkatkan. Tetapi, berapa besar kenaikan juga disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan.
Sebenarnya biaya pengobatan untuk pasien corona sudah ditanggung oleh pemerintah. Namun, tanggungan ini tidak mencakup semuanya seperti kebutuhan di luar standar pengobatan. Inilah pentingnya asuransi, saat dirasa tanggungan biaya oleh pemerintah masih kurang maka dapat ditutupi lagi oleh asuransi kesehatan swasta. Biaya makan serta suplemen untuk mempercepat penyembuhan tentu harus dibeli sendiri, tidak semuanya di bawah kendali pemerintah.
Oleh karena itu, setelah membaca artikel ini mulailah mencari informasi penyedia asuransi kesehatan terbaik dan terpercaya. Semakin banyak informasi semakin baik sehingga tidak salah pilih. Asuransi sangat dibutuhkan dan pastinya menguntungkan jika memiliki lebih dari satu asuransi.